Jumat, 15 Februari 2013

KERENDAHAN HATI karya Taufik Ismail

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin.. 
yang tegak di puncak bukit

Jadilah belukar!!
Tetapi belukar yang baik yang tumbuh di tepi danau.

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar..

Jadilah saja rumput!!
Tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan.

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya..

Jadilah saja jalan kecil!!
Tetapi jalan setapak yang membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kapten!!

Bukan besar kecilnya tugas 
Yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu

Tentu harus ada awak kapalnya!!

jadilah saja dirimu..
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri


Kehidupan ini ibarat bangunan 
yang terdiri dari batu bata, semen, pondasi, rangka besi, atap, paku dan lain sebagainya.

Semua itu diperlukan, untuk menjadikan bangunan kokoh
Maka dari itu..
Peran antara paku dan batu bata serta bahan lainnya adalah SAMA...

Jika peran kita menjadi paku..
Jadilah paku yang baik
Agar {kehidupan mu} bangunannya tidak mudah runtuh..
-Taufik Ismail-

Kamis, 07 Februari 2013

JALAN-JALAN BATAM-SINGAPORE (2)


Menikmati malam pertama di Batam, ada undangan makan malam di rumah saudara mbak Ning.
Tante Cici wanita beruntung asal Cilacap yang punya suami orang Perancis dan Direktur Utama pembuatan kapal di Batam-Singapore. Kami memanggilnya om Chris... Orangnya ramah meskipun bahasa Indonesia nya masih terbata-bata. Usianya sudah mencapai 70 tahun, tapi masih energik dan tidak bisa diam kecuali saat menikmati sebatang rokok di tepi kolam rumahnya yang asri dan alami. Semua perabotan rumahnya dari kayu jati asli. Lantainya juga dari kayu (gracewood).

Kami dijamu makan malam sate kambing dan tongseng. Om Chris tidak ikut makan bersama kami karena tidak suka menunya. Saat kami makan, Om Chris asyik membersihkan kolam renang rumahnya dari daun-daun kering.
Jam 21.00 kami pun pamitan untuk beristirahat di hotel Harmoni Nagoya, karena besok pagi jam 07.00 harus sudah siap untuk berangkat ke pelabuhan Sekupang Batam menuju Singapore.

(Bersambung)

JALAN-JALAN BATAM-SINGAPORE (1)

Aku nggak pernah bermimpi, kalau akhirnya bisa pergi ke Singapore melalui Batam. Saat liburan aku buat paspor tujuannya nanti kalau ada rejeki mau berangkat haji. Sambil nunggu waktu pergi haji (6 tahun), kalau ada rejeki pergi umroh. Hanya itu tujuan semula aku bikin paspor.

Mbak Ning, yang sudah aku anggap sebagai kakakku ngajak aku jalan2 ke Singapore karena ada tiket pesawat promo dari harga normal 3,5 juta, hanya bayar 1,4 juta. Walau pun cuaca di Jakarta kurang mendukung waktu itu, aku mengiyakan untuk ikut. Berangkat tgl 25 April 2013 jam 06.45 dari Bandara SoeTa dan perjalanan ke Batam 1 jam 18 menit. Alhamdulillah sampai di Batam cuaca cerah....
Setelah nitip barang di Hotel Harmoni Nagoya Batam, langsung jalan-jalan di sekitar hotel dan ke Nagoya Hill makan ayam pecek dan belanja.
(Bersambung)

TERUSLAH BERMIMPI DAN WUJUDKANLAH MIMPIMU...!

"Pengembangan dimulai pada saat kita
mulai menerima kekurangan kita" - Jean
Vanier

 Kekurangan bukanlah penghalang meraih
sukses. Jangan batasi pikiran dan
kemampuan Anda dengan kekurangan
diri. Bila kita melangkah dan
berusaha disertai iman kepada Allah,
percayalah bahwa tak ada yang tak
mungkin.
Banyak orang yang cacat, tetapi
mereka berhasil membuktikan bahwa
kekurangan bukanlah penghalangan
untuk sukses. 

Salah satunya adalah Hee Ah Hee,
pianis Korea berbakat kelahiran tahun
1985. Ia terlahir hanya memiliki 4
jari, masing-masing 2 jari pada
tangan kiri dan 2 jari pada tangan
kanannya. Ia menderita lobster claw
syndrome, jari yang bengkok
menyerupai lobster.
Sewaktu Hee Ah Hee duduk di bangku
TK, ibunya memutuskan agar ia belajar
piano supaya jari-jarinya kuat dan
dapat memegang pinsil untuk menulis.
Awalnya ketika baru 3 bulan belajar,
ia dikeluarkan karena guru sekolahnya
tak sanggup mengajarnya. Tapi
perjuangan ibunya dan Hee Ah Hee
membuahkan hasil. Satu tahun
kemudian, ia sudah menunjukan
kebolehannya dengan memenangkan
kejuaraan piano di TK-nya.
Prestasi itu diikuti dengan
kemenangannya sebagai juara pertama
piano untuk anak-anak cacat di
usianya yang ke-7. Presiden Korea
sendiri yang memberi penghargaan
tersebut. Kini, Hee Ah Hee telah
menggelar ratusan konser di seluruh
dunia, termasuk Indonesia. 

Tidak ada yang tidak mungkin
sepanjang kita ada kemauan dan
berusaha, penuh ketekunan dan pantang
menyerah dalam mencapai mimpi!

(e-mail dari Anne Ahira)