Kebaya Betawi Kerancang (dokumentasi Kebaya Betawi)
Hari Rabu, 9 Januari 2013 ditunggu-tunggu sama para siswa sekolah
Negeri di DKI. Mengapa demikian? Karena anak-anak sekolah Negeri di DKI
penasaran melihat ibu gurunya mengajar dengan menggunakan Kebaya
Betawi. Sedangkan Ibu Guru masih banyak yang bingung karena belum
memiliki kebaya Betawi dan masih belum tahu model Kebaya Betawi
Kerancang seperti apa...
Menurut Jakarta.go.di. Busana Kerancang adalah jenis busana Betawi
yang biasa dipakai oleh none mantu dalam acara pernikahan adat Betawi
dan sering disebut KEBAYA ENCIN. Kebaya encim sering digunakan para ibu
dalam berbagai acara baik formal maupun informal. Pada mulanya, kebaya
encim yang merupakan kebaya asli Betawi, hanya diperuntukkan golongan
nyai-nyai. Karena harganya mahal, maka masyarakat Betawi yang
ekonominya lemah tidak mampu membelinya. Orang Cina yang sangat pandai
bergaul mencoba mengadaptasi pakaian asli Betawi ini. Dengan mengenakan
pakaian penduduk asli, orang Cina berharap ia bisa diterima dan
menjadi bagian dari penduduk asli. Dan karena secara ekonomi orang Cina
lebih baik maka lebih banyaklah yang mengenakannya. Karena sebagian
besar yang memakai orang Cina maka kebaya tadi sering disebut kebaya
encim. Pada mulanya, orang Betawi ketika melihat seseorang memakai
kebaya encim akan mengatakan “eh, elo pake kebaya encim nih”. Oleh
karena itu Persatuan Wanita Betawi kini memperkenalkan baju tersebut
dengan nama Kebaya Kerancang.
Menurut Kompas.com: Gubenur DKI Bapak Jokowi akan memulai
dari tubuh Pemprov DKI untuk dapat menumbuhkan tradisi budaya
kebetawian, khususnya di DKI Jakarta. “Kalau yang menghargai bukan kita
siapa lagi, siapa yang suruh pakai kalau bukan kita. Yang menghargai
budaya kita harus kita mulai dari kita sendiri. Kalau tidak kita akan
lupa nanti yang muda-muda lupa semuanya,” katanya.
Jokowi memberikan waktu selama satu bulan bagi seluruh PNS
DKI yang masih belum memiliki baju khas Betawi. Seperti diketahui,
untuk baju Betawi bagi PNS laki-laki dengan menggunakan baju koko dengan
sarung di leher atau sadariah dan bagi PNS perempuan dengan
menggunakan kebaya encim.
Peraturan mengenai baju khas Betawi telah tertuang dalam
Peraturan Gubernur (Pergub) No 209/2010 yang diterbitkan sejak 28
Desember 2012. Dalam Pergub itu dinyatakan bahwa per 2 Januari 2013 PNS
di DKI Jakarta wajib mengenakan pakaian khas daerah di setiap hari
Rabu.
Seperti diketahui, Gubernur Jokowi telah mengeluarkan Peraturan Gubernur
(Pergub) No.209 tahun 2012 tentang Pakaian Dinas. Pergub ini
ditandatangani pada tanggal 28 Desember 2012, serta berlaku mulai
Januari 2013.
Dalam pasal 6 Pergub itu tertulis bahwa pakaian khas daerah terdiri dari
pakaian sadariah dan kebaya kerancang. Pakaian sadariah dipakai oleh
laki-laki, yang terdiri dari baju sadariah lengan panjang warna bebas
bernuansa pastel (lembut) dengan kerah Shanghai, berkancing dalam,
kantong bobok kiri atas, serta kantong samping kiri dan kanan.
Lalu, celana panjang warna hitam atau warna gelap tidak berbahan jins,
kain sarung bercorak bebas, peci nasional warna hitam polos, serta
sepatu pantovel warna hitam atau menyesuaikan.
Sedangkan untuk kebaya krancang yang dipakai oleh wanita, terdiri dari
kebaya krancang bordir bolong warna bebas bernuansa pastel, leher bentuk
V atau krah Shanghai, ujung bawah lancip, panjang di bawah pinggul.
Dilengkapi dengan kain sarung bermotif pucuk rebung dengan panjang di
atas mata kaki dan menutupi betis, atau celana panjang longgar dengan
model bagian depan tertutup kain pucuk rebung (kulot). Kemudian, sepalu
pantovel warna hitam/menyesuaikan, serta kerudung dan kelengkapan
aksesoris menyesuaikan.
“Saya beri waktu satu bulan kok. Enggak ada sanksi, pasti ikut peraturannya semua kok he he he,” kata Jokowi.
Semoga Ibu Guru sekolah Negeri di DKI, tidak kebingungan lagi memilih
Kebaya Betawi Kerancang. Masih diberi kesempatan sebulan untuk
mempersiapkan diri dan Enggak ada sanksi. Karena Jokowi yakin Ibu Guru
pasti ikut peraturan Gubenur.
Sekedar informasi, kalau mau dapat harga Kebaya Betawi Kerancang yang
murah, datang saja ke Pasar Tanah Abang. Di Pasar Tanah Abang bisa
memilih aneka warna dan harga yang relatif murah. Satu stel Kebaya
Kerancang harga berkisar Rp. 150.000 sampai 300.000,- Harga 150.000,-
beli di Pasar Tanah Abang, kalau sudah masuk ke mall bisa berubah jadi
400.000,-
Buat yang punya jiwa bisnis, saatnya jualan Kebaya Kerancang ke
sekolah-sekolah, dijamin laris manis…. Contoh di satu SMP Negeri Ibu
gurunya ada 30 orang. Kalau di Kecamatan ada 20 SMP Negeri berarti
membutuhkan 600 Kebaya Kerancang. Kalau ambil untung Rp. 50.000 tiap
kebaya, berarti keuntungan yang diperoleh Rp. 50.000 x 600 = Rp.
30.000000,- Wooow….!!! Anda berminat….!?