Jumat, 18 Januari 2013

BUAT PASPOR ITU..., GAMPANG (BAG 3)

13580275481575084190





Buat paspor sendiri perlu meluangkan waktu 3 hari untuk hadir di kantor IMIGRASI.
  • Hari pertama tgl 26 Desember  2012 (menyerahkan berkas formulir isian)

  • Hari kedua tgl 2 Januari 2013 (foto dan wawancara)

  • Hari ketiga tgl. 8 Januari 2013 (ambil paspor)
Tanggal 8 Januari 2013 kebetulan hari Selasa, aku piket di lantai 4. Setelah tugas inti piket harian aku kerjakan, jam 11 aku ijin ke kantor IMIGRASI. Sebelum ke kantor IMIGRASI aku mampir ke PKBM 33 untuk mengikuti kursus tata rias dasar GRATIS yang diadakan Sudin Jakarta Timur. Jam 12.30 aku baru naik metromini 32 menuju kantor IMIGRASI Jakarta Timur.
Bukti kwitansi pembayaran pembuatan paspor Rp. 255.000,- ditancapin di paku yang ada di depan loket pengambilan paspor. Ada 5 orang yang sudah menunggu di ruangan. Sekitar 30 menit baru nama Avi dipanggil. Kebetulan aku bawa Surat Kuasa dari Avi untuk mengambil paspornya.
Waktu ditanya, “Apa hubungannya dengan Avi?”. Aku jawab, “Tantenya….”. Sebenarnya jawaban ngawur, tapi pengambilan paspor aku pun berjalan lancar. Aku diminta tanda tangan sebagai bukti pengambilan. Selesai tanda tangan aku masih berdiri di depan loket. Petugaspun bertanya, “Masih ada urusan lain mbak?”. “Aku mau mengambil pasporku bu”, jawabku sekilas. Petugaspun sibuk mencari paspor atas namaku. Aku kira sudah siap, ternyata masih harus menunggu…
Setelah urusanku di kantor IMIGRASI selesai, aku melanjutkan rencanaku hari itu ke Pasar Jatinegara ambil pesanan kebaya encim temanku untuk dipakai hari Rabu…..
Buat paspor sendiri perlu meluangkan waktu 3 hari untuk hadir di kantor IMIGRASI.
  • Hari pertama tgl 26 Desember  2012 (menyerahkan berkas formulir isian)

  • Hari kedua tgl 2 Januari 2013 (foto dan wawancara)

  • Hari ketiga tgl. 8 Januari 2013 (ambil paspor)
Tanggal 8 Januari 2013 kebetulan hari Selasa, aku piket di lantai 4. Setelah tugas inti piket harian aku kerjakan, jam 11 aku ijin ke kantor IMIGRASI. Sebelum ke kantor IMIGRASI aku mampir ke PKBM 33 untuk mengikuti kursus tata rias dasar GRATIS yang diadakan Sudin Jakarta Timur. Jam 12.30 aku baru naik metromini 32 menuju kantor IMIGRASI Jakarta Timur.
Bukti kwitansi pembayaran pembuatan paspor Rp. 255.000,- ditancapin di paku yang ada di depan loket pengambilan paspor. Ada 5 orang yang sudah menunggu di ruangan. Sekitar 30 menit baru nama Avi dipanggil. Kebetulan aku bawa Surat Kuasa dari Avi untuk mengambil paspornya.
Waktu ditanya, “Apa hubungannya dengan Avi?”. Aku jawab, “Tantenya….”. Sebenarnya jawaban ngawur, tapi pengambilan paspor aku pun berjalan lancar. Aku diminta tanda tangan sebagai bukti pengambilan. Selesai tanda tangan aku masih berdiri di depan loket.
Petugaspun bertanya, “Masih ada urusan lain mbak?”. “Aku mau mengambil pasporku bu”, jawabku sekilas.

Petugaspun sibuk mencari paspor atas namaku. Aku kira sudah siap, ternyata masih harus menunggu…

Setelah 15 menit menunggu, akhirnya paspor ada di tanganku... Alhamdulillah, sekarang aku sudah punya paspor. Ternyata buat paspor itu..., gampang...

MENTARI, AKU RINDU PADAMU

Mentari…
Aku rindu padamu…
Sudah seminggu aku tidak melihatmu
Kangenku padamu bergelayut manja
di relung batinku
Aku mencarimu…
Aku ingin merasakan sentuhan hangat tubuhmu

Mentari…
Engkau jiwa bagi ragaku yang lunglai
Engkau cahaya dalam kegelapan pagi
Engkau dicintai dan ditunggu seluruh penghuni bumi
termasuk aku…
sangat menyayangimu…


Mentari…
Aku rindu melihat senyum manismu di balik awan kelabu
Aku rindu melihat rona wajahmu
Aku ingin melihat kau tersipu malu
saat aku menyapamu



Minggu, 06 Januari 2013

SAHABAT

Aku ingin jadi sahabatmu
Kamu ingin jadi sahabatku?
Aku ingin jadi sahabatmu
Ayo kawan, kita bersahabat
Aku sahabatmu
Kamu sahabatku
Kamu sahabatku
Aku sahabatmu
Kita semua bersahabat

ADILKAH INI...?!

  Guru honor selama 5 tahun di SMP Negeri
Ingin mendapatkan sertifikasi
Tapi, apa daya....
Guru honor di SMP Negeri, ternyata tidak berhak mendapatkan sertifikasi,
walau pun SK GTY sudah dimiliki...
Kalau mau sertifikasi, NUPTK harus mutasi.
Kalau NUPTK mutasi, apakah tunjangan fungsionalku ikut pergi ?                                                                                      Sedangkan menunggu kabar CPNS juga belum pasti
Adilkah ini?
Sedang guru TK saja bisa mendapatkan sertifikasi....                                                                                                                          Mengapa guru SMP Negeri tidak berhak mendapatkan sertifikasi ?

 

Sabtu, 05 Januari 2013

BAIM DAN BATU


Jum’at sore aku dapat undangan rembug RW membahas anggaran 2013. Di undangan tercantum jam 19.00 aku datang setelah sholat Isya jam 19.30 langsung disambut pak RW yang telah datang telebih dulu. Sambil nunggu undangan yang lain aku ngobrol dengan Ibu TP PKK RW yang kebetulan duduk di sampingku.  Begitu wakil dari kelurahan datang, jam 20.30 acara baru dimulai….
Pertama dibuka sama pak RW l karena sekretaris RW tidak hadir, kemudian giliran ketua RT 01 sampai RT 08 memberikan masukannya tentang usulan anggaran 2013 dengan komposisi 10:5:3
  • 10 usulan untuk tingkat Kelurahan
  • 5 usulan untuk tingkat Kecamatan
  • 3 usulan untuk tingkat Walikota 

Saat ketua LMK kasih usulan tentang pencegahan banjir di RW. 01 s/d RW. 07 menjadi priorotas utama, undangan yang lain ikut mendukung. Saat tiba giliranku diminta kasih usulan, aku sebagai Kepala Sekolah PAUD Non Formal, mengusulkan:
  1. Pelatihan gratis bagi Pendidik PAUD di seluruh kelurahan (13 PAUD Non Formal)
  2. Pemberian tunjangan insentif bagi Pendidik PAUD Non Formal yang diambilkan dari POS Pemberdayaan Perempuan atau melalui BAZIS (karena honor Pendidik PAUD selama 5 tahun hanya 50.000 s/d 100.000 tiap bulan).
  3. Menghidupkan Karang Taruna masing-masing RW dengan pemberian bantuan peralatan tenis meja lengkap tiap RW.
Setelah acara ditutup dengan kesimpulan oleh Ketua RW, seorang Bapak ketua RT.03 bercerita kalau di RT nya sekarang ada dua kubu (kelompok) yaitu kelompok BAIM dan BATU.
Akupun langsung bertanya, “Apa pak yang dimaksud BAIM dan BATU?”.  Kata pak RT, “BAIM bukan pemain sinetron yang kecil menggemaskan di TV. Tapi, BAIM itu sebutan untuk Bapak Ibu Muda, sedangkan BATU Bapak Tua….  Sekarang setiap ada kegiatan di RT diserahkan ke BAIM, sedang BATU tinggal menunggu hasilnya saja".  Aku pun tersenyum mendengar jawabannya, “Berarti aku termasuk BAIM dong pak…”. Undangan yang lain pun tertawa…

Setelah waktu menunjukkan pukul 21.30 aku  dan ibu ketua PKK RW pun pamitan…. Sampai di rumah suamiku masih menungguku sambil melihat TV favoritnya…

HARI RABU YANG DITUNGGU...

                                          Kebaya Betawi Kerancang (dokumentasi Kebaya Betawi)

Hari Rabu, 9 Januari 2013 ditunggu-tunggu sama para siswa  sekolah Negeri di DKI.  Mengapa demikian? Karena anak-anak sekolah Negeri di DKI penasaran melihat ibu gurunya mengajar dengan menggunakan Kebaya Betawi.  Sedangkan Ibu Guru masih banyak yang bingung karena belum memiliki kebaya Betawi dan masih belum tahu model Kebaya  Betawi Kerancang seperti apa...

Menurut Jakarta.go.di. Busana Kerancang adalah jenis busana Betawi yang biasa dipakai oleh none mantu dalam acara pernikahan adat Betawi dan sering disebut KEBAYA ENCIN. Kebaya encim sering digunakan para ibu dalam berbagai acara baik formal maupun informal. Pada mulanya, kebaya encim yang merupakan kebaya asli Betawi, hanya diperuntukkan golongan nyai-nyai. Karena harganya mahal, maka masyarakat Betawi yang ekonominya lemah tidak mampu membelinya. Orang Cina yang sangat pandai bergaul mencoba mengadaptasi pakaian asli Betawi ini. Dengan mengenakan pakaian penduduk asli, orang Cina berharap ia bisa diterima dan menjadi bagian dari penduduk asli. Dan karena secara ekonomi orang Cina lebih baik maka lebih banyaklah yang mengenakannya. Karena sebagian besar yang memakai orang Cina maka kebaya tadi sering disebut kebaya encim. Pada mulanya, orang Betawi ketika melihat seseorang memakai kebaya encim akan mengatakan “eh, elo pake kebaya encim nih”. Oleh karena itu Persatuan Wanita Betawi kini memperkenalkan baju tersebut dengan nama Kebaya Kerancang.

Menurut Kompas.com: Gubenur DKI Bapak Jokowi  akan memulai dari tubuh Pemprov DKI untuk dapat menumbuhkan tradisi budaya kebetawian, khususnya di DKI Jakarta. “Kalau yang menghargai bukan kita siapa lagi, siapa yang suruh pakai kalau bukan kita. Yang menghargai budaya kita harus kita mulai dari kita sendiri. Kalau tidak kita akan lupa nanti yang muda-muda lupa semuanya,” katanya.
Jokowi memberikan waktu selama satu bulan bagi seluruh PNS DKI yang masih belum memiliki baju khas Betawi. Seperti diketahui, untuk baju Betawi bagi PNS laki-laki dengan menggunakan baju koko dengan sarung di leher atau sadariah dan bagi PNS perempuan dengan menggunakan kebaya encim.

Peraturan mengenai baju khas Betawi telah tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) No 209/2010 yang diterbitkan sejak 28 Desember 2012. Dalam Pergub itu dinyatakan bahwa per        2 Januari 2013 PNS di DKI Jakarta wajib mengenakan pakaian khas daerah di setiap hari Rabu.
Seperti diketahui, Gubernur Jokowi telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) No.209 tahun 2012 tentang Pakaian Dinas. Pergub ini ditandatangani pada tanggal 28 Desember 2012, serta berlaku mulai Januari 2013.

Dalam pasal 6 Pergub itu tertulis bahwa pakaian khas daerah terdiri dari pakaian sadariah dan kebaya kerancang. Pakaian sadariah dipakai oleh laki-laki, yang terdiri dari baju sadariah lengan panjang warna bebas bernuansa pastel (lembut) dengan kerah Shanghai, berkancing dalam, kantong bobok kiri atas, serta kantong samping kiri dan kanan.

Lalu, celana panjang warna hitam atau warna gelap tidak berbahan jins, kain sarung bercorak bebas, peci nasional warna hitam polos, serta sepatu pantovel warna hitam atau menyesuaikan.

Sedangkan untuk kebaya krancang yang dipakai oleh wanita, terdiri dari kebaya krancang bordir bolong warna bebas bernuansa pastel, leher bentuk V atau krah Shanghai, ujung bawah lancip, panjang di bawah pinggul.

Dilengkapi dengan kain sarung bermotif pucuk rebung dengan panjang di atas mata kaki dan menutupi betis, atau celana panjang longgar dengan model bagian depan tertutup kain pucuk rebung (kulot). Kemudian,  sepalu pantovel warna hitam/menyesuaikan, serta kerudung dan kelengkapan aksesoris menyesuaikan.
 

“Saya beri waktu satu bulan kok. Enggak ada sanksi, pasti ikut peraturannya semua kok he he he,” kata Jokowi.

Semoga Ibu Guru sekolah Negeri  di DKI,  tidak kebingungan lagi memilih Kebaya Betawi Kerancang.  Masih diberi kesempatan sebulan untuk mempersiapkan diri dan Enggak ada sanksi. Karena Jokowi yakin Ibu Guru pasti ikut peraturan Gubenur.
Sekedar informasi, kalau mau dapat harga Kebaya Betawi Kerancang yang murah, datang saja ke Pasar Tanah Abang. Di Pasar Tanah Abang bisa memilih aneka warna dan harga yang relatif murah. Satu stel Kebaya Kerancang harga berkisar Rp. 150.000 sampai 300.000,- Harga 150.000,- beli di Pasar Tanah Abang, kalau sudah masuk ke mall bisa berubah jadi 400.000,-

Buat yang punya jiwa bisnis, saatnya jualan Kebaya Kerancang ke sekolah-sekolah, dijamin laris manis….  Contoh di satu  SMP Negeri Ibu  gurunya ada 30 orang. Kalau di Kecamatan ada 20 SMP Negeri berarti membutuhkan 600 Kebaya Kerancang. Kalau ambil untung Rp. 50.000 tiap kebaya, berarti keuntungan yang diperoleh Rp. 50.000 x 600 = Rp. 30.000000,-   Wooow….!!!  Anda berminat….!?

Rabu, 02 Januari 2013

BIKIN PASPOR ITU GAMPANG... (2)

Hari ini Selasa, 2 Januari 2013 agendaku melanjutkan pembuataan paspor. Semalam aku dapat sms dari Mbak Ning janjian mau berangkat ke kantor IMIGRASI Jakarta Timur jam 06.45. Ternyata aku nggak bisa menepati waktu, karena tepat jam 06.30 masih ada pekerjaan rutin yang harus aku kerjakan. Aku harus menyiapkan obat buat mama mertua dan suamiku. Aku harus cek gula darah mertuaku. Aku juga belum berdandan dan ganti baju. Akhirnya jam 07.00 semuanya sudah beres dan aku pun naik mikrolet 32 ke kantor IMIGRASI. Sekitar 30 menit perjalanan ku tempuh dan jam 07.30 aku sudah sampai di kantor IMIGRASI.

Aku langsung menuju loket 6 untuk mengambil nomor antrian dengan menukar secarik kertas yang aku terima saat menyerahkan berkas tgl. 26 Desember 2012. Aku dapat nomor antrian 459.  Nomor antrian dimulai dari 401, berarti aku antrian yang ke 59. Sambil mencari tempat duduk yang kosong, aku mencari mbak Ning dan Avi ternyata mereka belum datang. Setengah jam kemudian mbak Ning telp aku baru sampai di kantor IMIGRASI. Mbak Ning dapat antrian nomor 512 sedangkan Avi nomor 513.

Tepat jam 8 pagi, loket tujuh tempat pembayaran pembuatan paspor dibuka. Aku memperhatikan orang-orang yang dipanggil, mereka menyiapkan uang Rp. 255.000,- dan nomor antrian. Jam 08.30 aku dipanggil ke loket 7 dan menerima kwitansi bukti pembayaran sekaligus nomor antrian 759 untuk antri foto dan wawancara di loket  8. Loket 8 baru dibuka jam 08.30 dan dimulai dari nomor antrian 701. Sambil  menunggu nomor antrianku di panggil aku ngobrol dengan mbak Ning, tentang rencana pergi ke BATAM-SINGAPORE pada tgl. 24 Januari 2013. Kebetulan ada tiket promo Garuda JKT-BATAM PP 1.3 juta. Biaya di Batam untuk sewa kapal menuju ke Singapore, dll diperlukan Rp. 800.000,- Penginapan dan akomodasi selama perjalanan ditanggung mbak Dwi yang suaminya seorang Jendral TNI. Berarti jalan-jalan ke BATAM-SINGAPORE selama 3 hari, bawa uang uang 3 juta sudah cukup aman termasuk untuk beli oleh-oleh.


Aku dipanggil masuk ke loket 8 untuk wawancara dan foto jam 09.30. Saat nomor antrian 759 dipanggil aku pun bergegas masuk dan langsung pemotretan. Tanpa kaca mata aku difoto oleh petugas. Aku cukup tegang, akibatnya fotoku tanpa  senyum manizku.  Hehehe….                           Setelah selesai dilajutkan sidik 4 jaritangan kanan dan kiri  dan kedua jempol tangan. Sesi foto selesai aku menunggu giliran wawancara. Duduk di sebelahku seorang ibu berumur sekitar 70 tahun mengurus perpanjangan paspor untuk umroh bulan Februari. Ibu yang ramah pakai kerudung biru itu mengira kalau perpanjangan paspor tinggal foto saja, tapi ternyata mulai dari awal lagi seperti bikinpaspor baru. Setelah ibu yang tinggal di Billy Moon, Pondok Kelapa dipanggil  untuk wawancara. Di sebelahku duduk manis di pangkuan bundanya Arsya, anak laki-laki berusia 7 tahun. Wajahnya mirip pemeran utama film HOME ALONE. Kata Arsya bikin paspor mau pergi ke NEW ZELAND tempat tantenya sekaligus akan merayakan Ulang Tahun pada tgl 13 Agustus 2013. Anak kecil yang pemberani dan polos.   Karena asyik ngobrol dengan Arsya tiba-tiba namaku dipanggil petugas untuk wawancara.  Petugas wawancara ada 5 orang dan aku dipanggil di bilik wawancara nomor 3 dengan pak Pramono. Sambil wawancara, petugas mengetik data di komputer.

“Coba keluarkan Akte kelahiran Asli dan Ijazah Terakhir yang asli”, kata pak Pramono.         Selesai mengecek keaslian Akte Kelahiran dan Ijazahku, beliau bertanya lagi, “Lulus SMA tahun berapa?”. Aku pun langsung menjawab, ” Tahun 1988 pak, dari SMA Negeri Gombong”.

Petugas pun bertanya untuk keperluan apa buat paspor,  waktu aku jawab untuk umroh. Langsung aku suruh menyiapkan materai 6.000 untuk tanda tangan surat pernyataan kalau ada tambahan di pasporku nama Ayah dan Kakek dari Ayahku.  Ternyata aku ada kesalahan dalam mengisi form pengajuan pembuatan paspor, aku hanya menulis namaku dan nama ayahku, sedang nama kakek tidak aku cantumkan. Aku pun keluar dari loket 8 jam 10.00 dan membeli materai 6.000 di warung samping kantor IMIGRASI.  Ternyata perutku keroncongan minta diisi karena tadi pagi lupa sarapan. Aku pun pesan makanan kesukaanku PECEL LELE dan segelas AQUA. Lumayan enak dan harganya hanya Rp. 11.000,-

Setelah kenyang aku kembali ke loket 8 bertemu pak Pramono untuk menyerahkan materai sekaligus tanda tangan SURAT PERNYATAAN penambahan nama kakek pada pasporku.   Setelah selesai aku disarankan kembali hari Selasa 8 Januari 2013  untuk ambil paspor dengan membawa kwitansi bukti pembayaran….

Jam 11.00 aku keluar dari kantor IMIGRASI Jakarta Timur dan pulang ke rumah.