Rabu, 26 Desember 2012

BIKIN PASPOR ITU GAMPANG.... (1)

Hari Rabu kemarin, Mbak Ning ngajak aku bikin paspor di kantor IMIGRASI Jakarta Timur (sebelah Penjara Cipinang). Katanya aku mau diajak jalan-jalan ke Batam-Singapore dan kalau ada rejeki umroh. Duh, senengnya hati ini....

Jam 07.30 aku sudah bersiap. Rencana mau naik metromini 50 saja yang murah, tapi nunggu hampir 30 menit belum juga nongol akhirnya naik taksi tarif bawah. Dari Perumnas Klender ke kantor IMIGRASI Jakarta Timur ongkos taksinya Rp.19.000,- Aku belum pernah ke kantor IMIGRASI, begitu masuk disambut oleh satpam dengan ramah, setelah aku kasih tahu mau bikin paspor diarahkan untuk ambil formulir di loket. Satu formulir bayar Rp. 5.000,-. Saat tiba di depat loket formulir aku langsung bilang ,"Tiga formulir dewasa, pak...!". Pas berdiri di depanku ada cowok tinggi putih sambil ngandeng putri kecilnya. Dia diam saja sambil nunggu antrian di depannya. Begitu denger suaraku, bapak muda itu bilang, "Antri mbak...". Aku jawab, "Ooooo, mas antri formulir juga to, habis dari tadi diam saja". Aku ngeles, padahal aku yang salah telah menyerobot antrian. Wkwkwkwk....

Setelah formulir tentang data diri (Nama, Tempat & tanggal lahir, No.KTP, alamat, nama ibu kandung dan tanggal lahirnya, nama ayah dan tanggal lahirnya dan nama suami & tanggal lahirnya). Pada kolom tanggal lahir ibu kandung, aku dan mbak Ning senyum-senyum. Akhirnya kami sepakat mengarang bebas yang penting tahunnya benar. Maklum, kami dari kampung, nggak pernah merayakan ulang tahun ibu atau pun Bapak. Jangan lupa siapkan materai 1 lembar Rp. 6.000,- Kalau beli di warung samping kantor IMIGRASI harganya 8.000,- padahal di kantor pos kan cuman 6.000,- Lumayan 2.000 bisa untuk ongkos metromini atau dikasih ke pengamen.

Setelah formulir diisi kami naik ke lantai 2 untuk ambil antrian penyerahan formulir. Aku dapat nomor 60, mbak Ning no. 61 dan Avi putri mbak Ning dapat nomor antrian 62. Setelah nunggu hampir 2 jam, nomor antrian kami dipanggil. Kami sudah menyiapkan uang Rp.255.000,- (biaya resmi pembuatan paspor). Dan foto copy (pakai kertas A4)lampiran formulir juga sudah kami siapkan:
1. Foto copy KTP
2. Foto copy Akte Kelahiran
3. Foto copy Kartu Keluarga
4. Foto Copy Ijazah Terakhir

Setelah data dicek petugas, aku ditanya mau pergi ke mana? Aku jawab, "Insya Allah mau ke Singapore dan umroh..., mbak". Kata petugas pembuatan paspor 24 lembar untuk TKI dan aku memang melingkari 24 halaman, lalu sama petugasnya diralat jadi pembuatan paspor 48 halaman. Aku ngikutin mbak Ning, katanya kalau buat paspor yang 48 halaman lebih mahal dibanding paspor yang 24 halaman. Aku percaya saja dan secara logika masuk akaljuga sih.... Hehehe....

Petugas loket penerimaan formulir buat paspor lalu memberikan secarik kertas unatuk foto dan wawancana pada tanggal 2 Januari 2013 (4 hari kerja). Pembayaran debesar Rp. 255.000,- dilakukan sebelum foto dan wawancara di loket 6. Begitu urusan penyerahan formulir selesai, aku pun pulang ke rumah bareng sama Avi sedang mbak Ning berangkat kerja ke Karawang.
Ah, ternyata bikin paspor sendiri itu gampang dan nggak ribet....

Tidak ada komentar: